Posts

Showing posts from May, 2021

Mad Lazim Mukhoffaf Kalimi

Image
  Mad Lazim Mukhoffaf Kalimi Yaitu bila mad thobi’i bertemu dengan huruf sukun atau mati. Panjangnya adalah 6 harokat (3 alif). Contoh :

Mad Lazim Mutsaqqol Kalimi

Image
  Mad Lazim Mutsaqqol Kalimi Yaitu bila mad thobi’i bertemu dengan huruf yang bertasydid. Panjangnya adalah 6 harokat (3 alif). Contoh :  

Mad ‘Iwad

Image
  Mad ‘Iwad Yaitu mad yang terjai apabila pada akhir kalimat terdapat huruf yang berbaris fathatain dan dibaca waqof. Panjangnya 2 harokat (1 alif). Contoh :

Mad Badal

Image
  Mad Badal Yaitu mad pengganti huruf hamzah di awal kata. Lambang mad madal ini biasanya berupa tanda baris atau kasroh tegak . Panjangnya adalah 2 harokat (1 alif) Contoh :  

Mad Aridh Lisukuun

Image
Mad Aridh Lisukuun Yaitu setiap mad thobi’i bertemu dengan huruf hidup dalam satu kalimat dan dibaca waqof (berhenti). Panjangnya adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif).  Apabila tidak dibaca waqof, maka hukumnya kembali seperti mad thobi’i. Contoh :

Mad Jaiz Munfashil

Image
   Mad Jaiz Munfashil Yaitu setiap mad thobi’i bertemu dengan hamzah dalam kata yang berbeda. Panjangnya adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif). Contoh :     cntoh mad jaiz Apabila ada harf-i mad bertemu dengan sebab-i mad hamzah, tetapi tidak dalam satu kata, maka hukum bacaannya disebut madd-i munfashil.   Hukumnya jaiz karena mukhtalafun fih . Mukhtalafun fih artinya para ahli qurra membaca panjang dan beberapa membaca pendek.” Mad ini dinamakan mad jaiz karena hukum mad nya jaiz (boleh) ditambahkan atas madd-i thabii , dinamakan munfashil (berpisah) karena huruf mad dan sebab-i mad berada dalam dua kata yang berbeda.   Harfi mad terkadang berupa waw-i muqaddarah (waw tersembunyi). Harfi mad terkadang berupa ya-i muqaddarah (ya tersembunyi). Apabila harfi mad tersembunyi mad ini biasa disebut dengan madd-i Menurut Qiraat-i A`sim dan Riwayat Hafs martabahnya mad jaiz munfashil ini adalah dibaca panjang empat (4) alif / delapan (8) harakah. diba

Mad Wajib Muttashil

Image
  Mad Wajib Muttashil Yaitu setiap mad thobi’i bertemu dengan hamzah dalam satu kata. Panjangnya adalah 5 harokat atau 2,5 alif. (harokat = ketukan/panjang setiap suara) Contoh : Apabila ada harf-i mad bertemu dengan sebab-i mad hamzah dalam satu kata, maka hukum bacaannya disebut madd-i muttashil. Hukumnya wajib dibaca panjang karena muttafaqun alaih . Muttafaqun alai h, artinya s emua qurra , yakni   para imam Qiraat Sab`ah dan Qiraat Asyarah yang meriwayatkan cara bacaan AlQur`an - dengan wajih-wajih (bentuk) yang berbeda. Kita m engikuti cara bacaan imam A`sim yang diriwayatkan oleh Imam Hafs. Mereka membaca panjang tergantung martabahnya/menambahkan paling tidak satu (1) mad atas madd-i thabii dan tidak ada yang membaca pendek”. Mad ini dinamakan mad wajib karena hukum madnya wajib ditambahkan atas madd-i thabii , dinamakan muttashil (bersambung) karena huruf mad dan sebab-i mad terdapat dalam satu kata. Me nurut Qiraat-i A`sim dan Riwayat Hafs martabahnya mad

mad Asli

Image
  Mad d Thabi-i   Apabila ada huruf mad dan berikutnya tidak ada sebab-i mad , maka hukum bacaannya disebut Madd-i thabii . Huruf mad ada tiga yaitu : ا  و ي Contohnya : Adapun bacaan mad thabii adalah sepanjang satu alif (dua harakah). Satu alif sama panjangnya seperti satu kali mengangkatkan jari. Madd-i thabii disebut thabii karena sesuai dengan tabiat manusia. Adapun nama lain yang dipakai untuk mad thabii antara lain adalah mad dzaruri , mad asli , dan mad rahmani .\   Huruf mad ada tiga (3 ) macam yaitu (waw), ya, alif. Jika (waw) sakin dan huruf sebelumnya berharakah dhammah , maka waw) menjadi huruf mad . Jika (ya) sakin dan huruf sebelumnya berharakah kasrah , maka (ya) menjadi huruf mad . Sedangkan(alif) selalu menjadi huruf mad apabila huruf sebelumnya berharakah fathah . Singkatnya, Mad Ashli / mad thobi’I terjadi apabila : - huruf berbaris fathah bertemu dengan alif - huruf berbaris kasroh bertemu dengan ya mati - huruf berbaris dhommah bertemu

Mengenal Hukum Bacaan Maad

Image
  Pembahasan Mad Menurut lughat, arti mad adalah memanjangkan atau menambah atau menambahkan sedangkan menurut istilah tajwid , mad adalah memanjangkan suara dengan salah satu huruf mad atau huruf liin . Mad terbagi menjadi dua (2) bagian. - Mad Asli :   yaitu ada satu Madd-i Thabii - Mad Far`i : ada 13 (tiga belasa), yaitu diantaranya: Madd-i Wajib Muttashil , Madd-i Jaiz Munfashil , Madd-i Lazim Lazim , Madd-i Aridz Lis-Sukun Aridz Lis-Sukun Lis-Sukun , Madd-i Lein Lein .   Mad d Thabi-i   Apabila ada huruf mad dan berikutnya tidak ada sebab-i mad , maka hukum bacaannya disebut Madd-i thabii . Huruf mad ada tiga yaitu : ا  و ي Contohnya : Adapun bacaan mad thabii adalah sepanjang satu alif (dua harakah). Satu alif sama panjangnya seperti satu kali mengangkatkan jari. Madd-i thabii disebut thabii karena sesuai dengan tabiat manusia. Adapun nama lain yang dipakai untuk mad thabii antara lain adalah mad dzaruri , mad asli , dan mad rahmani .\   Huruf mad ada
Image
  Mengenal Hukum membaca Ra 4. Hukum membaca Ra hukum bacaan Ra terbagi menjadi tiga,yaitu: a. Ra dibaca Tafkhim artinya tebal, apabila keadaannya sbb: 1. Ra berharkat fathah اَلرَّسُوْلَ 2. Ra berharkat dhummah رُحَمَاءِ 3. Ra diwakafkan sebelumnya huruf yang berharkat fathah atau Dhummah يَنْصُرُ- َاْلاَبْتَرُ 4. Ra sukun sebelumnya huruf yang berbaris fathah atau dhummah تُرْجَعُوْنَ- يَرْحَمٌ 5. Ra sukun karena wakaf sebelumnya terdapat alif atau wau yang mati اَلْغَفُوْرُ-اَلْجَبَّارُ 6. Bila ra terletak sesudah Hamzah Washal اُرْكُضْ- اِرْحَمْنَا Catatan:Hamzah Washal adalah Hamzah yang apabila terletak dia diawal dibaca, tetapi kalau ada yang mendahuluinya dia tidak dibaca b. Ra dibaca tarqiq (tipis) apabila keadaannya sebagai berikut: Ra dibaca Tarkik bila: 1.Ra berharkat kasrah   رِحْلَةَ الشّتَاءِ _ تَجْرِيْ 2. Ra sukun sebelumnya huruf berharkat kasrah dan sesudahnya bukanlah huruf Ist’la’ فِرْعَوْنَ – مِرْيَةٌ 3. Ra sukun sebelumnya huruf yan berh