Mad Wajib Muttashil
Mad Wajib Muttashil
Yaitu setiap mad thobi’i bertemu dengan hamzah dalam satu
kata. Panjangnya
adalah 5 harokat atau 2,5 alif. (harokat = ketukan/panjang setiap suara)
Contoh :
Apabila ada harf-i mad bertemu dengan sebab-i mad hamzah dalam satu kata, maka hukum bacaannya disebut madd-i muttashil.
Hukumnya wajib dibaca panjang karena muttafaqun alaih. Muttafaqun alaih, artinya semua qurra, yakni para imam Qiraat Sab`ah
dan Qiraat Asyarah yang meriwayatkan cara bacaan AlQur`an -dengan wajih-wajih (bentuk) yang berbeda. Kita mengikuti cara bacaan imam
A`sim yang diriwayatkan oleh
Imam Hafs. Mereka membaca panjang tergantung
martabahnya/menambahkan paling tidak satu (1) mad atas madd-i thabii dan tidak ada yang
membaca pendek”. Mad ini dinamakan mad wajib karena hukum madnya wajib ditambahkan atas madd-i thabii, dinamakan muttashil (bersambung) karena huruf mad dan sebab-i mad terdapat dalam satu
kata.
Menurut Qiraat-i A`sim dan Riwayat Hafs martabahnya mad wajib muttashil ini adalah dibaca panjang empat (4) alif / delapan (8) harakah.
dibaca panjang empat (4) alif / delapan (8) harakah. Martabah
madnya mad wajib muttashil dengan cara tartil, tadwir, dan hadr
adalah
sebagai berikut :
Tartil |
: empat (4) alif atau delapan (8) harakah |
Tadwir |
: tiga (3) alif atau enam (6) harakah |
Hadr |
: dua (2) alif atau empat (4) harakah |
Comments
Post a Comment